Selasa, 08 Mei 2012

makalah SPI (perkembangan islam di spanyol)


KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim,
Puji syukur kehadirat Allah SWT  yang senantiasa melimpahkan karunia-Nya kepada kita semua, khususnya kami sehingga kami mampu menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya. Sholawat serta salam selalu tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, suri tauladan dan cahaya petunjuk bagi umat Islam sedunia. Semoga syafaatnya mengiringi kita di hari akhir. Amin.
Makalah ini, kami susun sebagai bukti pertanggung jawaban kami kepada Bapak Dosen mata kuliah yang bersangkutan atas tugas yang diberikan kepada kami. Makalah ini juga kami persembahkan kepada Beliau untuk dapat dijadikan sebagai salah satu acuan pembelajaran selanjutnya.
Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang terkait dengan penyususna makalah ini. “Tiada Gading yang Tak Retak” sehingga kritik dan perbaikan serta penilaian terhadap makalah ini sangat kami butuhkan. Mohon maaf apabila ditemukan beberapa kesalahan yang bersifat teknik maupun dalam bentuk penulisan  dan ejaan. Semoga bermanfaat.

                                                                                                Jakarta, 28 April 2012













BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Peradaban Islam adalah terjemahan dari kata Arab al-Hadharah  al-Islamiyyah. Kata Arab ini sering juga diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan kebudayaan Islam. “Kebudayaan” dalam bahasa Arab adalah al-Tsaqafah. Di Indonesia, sebagaimana juga di Arab dan Barat, masih banyak orang yang mensinonimkan dua kata “kebudayaan” (Arab, al-tsaqafah; Inggris, culture) dan “peradaban” (Arab, al-Hadharah; Inggris, civilization). Dalam perkembangan ilmu antropologi sekarang, kedua istilah ini dibedakan. Kebudayaan adalah bentuk ungkapan tentang semangat mendalam suatu masyarakat. Sedangkan  manifestasi-manifestasi-manifestasi kemajuan mekanisme dan teknologis lebih berkaitan dengan peradaban. Kalau kebudayaan lebih banyak direfleksikan dalam seni, sastra, religi (agama), dan moral, maka peradaban terefleksi dalam politik , ekonomi, dan teknologi.[1]Islam yang diwahyukan oleh Nabi Muhammad SAW telah membawa bangsa Arab yang semula terbelakang, bodoh, tidak terkenal dan diabaikan oleh bangsa-bangsa lain menjadi bangsa yang maju. Bahkan, kemajuan Barat pada umumnya bersumber dari peradaban islamyang masuk ke Eropa melalui Spanyol.
Islam memang berbeda dengan agama-agama lain. H. A. R. Gibb di dalam bukunya Whither Islam menyatakan, “Islam is indeed much more than a system of theology, it is a complete civilizatio” (Islam sesungguhnya lebih dari sekedar agama, ia adalah suatu peradaban yang senpurna). Karena yang menjadi pokok kekuatan dan sebab timbulnya kebudayaan adalah agama islam, kebudayaan yang ditimbulkannya dinamakan kebudayaan atau peradaban islam.
Setelah berakhirnya priode klasik islam, ketika islam mulai memasuki masa kemunduran, Eropa bangkit dari keterbelakangannya. Kebangkitan itu bukan saja terlihat dalam bidang politik tetapi terutama dalam bidang ilmu oengetahuan dan teknologi. Bahkan kemajuan dalam bidang ilmu dan teknologi itulah yang mendukung keberhasilan politiknya. Pada priode klasik, ketika islam mencapai masa ke-emasannya, Spanyol merupakan pusat peradaban islam yang sangat penting, menyaingi Baghdad di Timur. Ketika itu, orang-orang Eropa Kristen banyak belajar perguruan-perguruan tinggi Islam di sana. Islam menjadi “guru” bagi orang Eropa. Karena itu, kehadiran Islam di Spanyol banyak menarik perhatian para sejarahwan.[2]

B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana kejayaan Dawlah Islam di Spanyol?
2.      Bagaimana kebangkitan Peradaban Eropa setelah masuknya Islam?

















BAB II
PEMBAHASAN
Kontribusi Islam Terhadap Peradaban Barat
A.    Masuknya Islam ke Spanyol
Spanyol diduduki umat isalm pada zaman Khalifah Al-Walid (705-715 M), salah seorang khalifah dari Bani Umayah yang berpusat di Damaskus.
Sebelum penaklukan Spanyol, Umat Islam telah menguasai AfrikaUtara untuk menjadikannya sebagai salah satu  propinsi dari dinasti bani Umayah. Penaklukan atas wilayah Afrika Utara itu pertama kali dikalahkan sampai menjadi salah satu propinsi dari khalifah Bani Umayah memakan waktu selama 53 tahun, yaitu mulai tahun 30 H (masa pemerintahan Muawiyah ibn Abi Sufyan) sampai tahun 83 H (masa Al-Walid).[3] Sebelum dikalahkan dan kemudian dikuasai islam, di kawasan ini terdapat kantung-kantung yang menjadi basis kekuasaan Kerajaan Romawi, yaitu Kerajaan Gothik. Kerajaan ini sering menghasut penduduk agar membuat kerusuhan dan menentang kekuasaan  islam. Setelah kawasan ini benar-benar dikuasain, umat islam mulai memusatkan perhatiannya untuk menaklukan Spanyol. Dengan demikina Afrika Utara menjadi batu loncatan bagi kaum muslimin dalam penaklukan wilayah Spanyol.
Dalam proses penaklukan Spanyol terdapat tiga pahlawan yang dapat dikatakan paling berjasa memimpin satuan-satuan pasukan kesana. Mereka adalah Tharif ibn Malik, Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nushair. Tharif ibn Malik dapat disebut sebagai perintis dan penyelidik. Ia menyebrangi selat yang berada di maroko dan benua Eropa itu dengan satu pasukan perang, lima ratus orang diantaranya adalah tentara berkuda, mereka menaiki empat buah kapal, yang disediakan oleh Julian.[4] Dalam penyerbuan itu  Tharif tidak mendapat perlawanan yang berarti. Ia menang dan kembali ke Afrika Utara membawa harta rampasan yang tidak sedikit jumlahnya. Didorong oleh keberhasilan Tharif dan kemelut yang terjadi dalam tubuh kerajaan Visigothic yang berkuasa di Spanyol pada saat itu, serta dorongan untuk memperoleh harta rampasan perang, Musa ibn Nushair pada tahun 711 M mengirim pasukan ke Spanyol sebanyak 7000 orang dibawah pimpinan Thariq ibn Ziyad.
Thariq ibn ziyad lebih banyak dikenal sebagai penakluk Spanyol, karena pasukannya lebih bessar dan hasilnya lebih nyata. Pasukan itu kemudian menyebrangi Selat dibawah pimpinan Thariq ibn Ziyad.  Sebuah gunung tempat pertama kali Thariq dan pasukannya mendarat dan menyiapkan pasukannya, dikenal dengan nama Gibraltar (Jabal Thariq). Dengan dikuasainya daerah ini maka terbukalah pintu secara luas untuk memasuki Spanyol. Dalam pertempuran disuatu tempat yang bernama Bakkah , Raja Redorick dapat dikalahkan. Dari situ Thariq dan pasukannya terus menaklukan kota-kota penting, seperti Cordova, Granada dan Toledo (ibu kota kerajaan Goth saat itu).[5]
Kemenangan pertama yang diacapi oleh Thariq ibn Ziyad membuka jalan untuk penaklukan wilayah yang  lebih luas lagi. Untuk itu, Musa ibn Nushair merasa perlu melibatkan diri dalam gelanggang pertempuran dengan maksud membantu perjuangan Thariq. Dengan suatu pasukan yang besar, ia berangkat menyebrangi selat itu dan satu per satu kota yang dilewatinya dapat ditaklukannya. Setelah Musa berhasil menaklukan Sidonia, Karmona, Seville, dan Merida serta mengalahkan penguasaan kerajaan Gothik, Theodomir di Orihuela, ia bergabung dengan Thariq di Toledo. Selanjutnya, keduanya berhasil menguasai seluruh kota penting di Spanyol, termasuk bagian utaranya, mulai dari Saragosa sampai Navarre.
Sesudah itu, masih terdapat juga penyerangan-penyerangan, seperti ke Avirignon tahun 734 M, ke Lyon tahun 743 Mdan pulau-pulau yang terdapat di Laut Tengah. Majorca, Corsia, Sardinia, Creta, Rhodes, Cyprus, dan sebagaian dari Sicilia juga jatuh ke tangan Islam di zaman Bani Umayah.
Kemenangan-kemenangan yang dicapai umat islam nampak begitu mudah. Hali itu tidak dapat dipisahkan dari adanya faktor eksternal dan faktor internal yang menguntungkan.
Yang dimaksud dengan faktor eksternal adalah suatu kondisi yang terdapat di dalam  negeri Spanyol sendiri. Pada masa penaklukan Spanyol oleh orang-orang Islam, kondisi sosial, politik, dan ekonomi negeri ini berada dalam keadaan menyedihkan. Secara politik, wilayah Spanyol terkoyak-koyak dan terbagi-bagi ke dalam beberapa negeri kecil. Bersamaan dengan itu, penguasa Gothic bersikap tidak toleran terhadap aliran agama yang dianut oleh penguasa, yaitu aliran Monofisit, apalagi terhadap penganut agama lain, Yahudi. Penganut agama yahudi yang merupakan bagian terbesar dari penduduk Spanyol dipaksa dibaptis menurut agama Kristen. Yang tidak bersedia disiksa dan dibunuh secara brutal. Rakyat dibagi-bagai ke dalam sistem kelas, sehingga keadaannya diliputi oleh kemelaratan, ketertindasan, dan ketiadaan persamaan hak. Di dalam situasi seperti itu, kaum tertindas menanti  kedatngan juru pembebas dan juru pembebasnya mereka temukan dari orang Islam. Berkenaan dengan itu, Ameer Ali, seperti dikutip oleh Imamuddin mengatakan, ketika Afrika (Timur dan Barat) menikmati kenyamanan dalam segi material, kebersamaan, keadilan, dan kesejahteraan, tetangganya di jazirah Spanyol berada dalam keadaan menyedihkan di bawah kekuasaan tangan besi penguasa Visighotic. Di sisi lain, kerajaan berada dalam kemelut yang membawa akibat pada penderitaan masyarakat. Akibat perlakuan keji, koloni-koloni Yahudi yang penting menjadi tempat-tempat perlawanan dan pemberontakan. Perpecahan dalam negeri Spanyol ini banyak membantu keberhasilan campur tangan Islam di tahun 711M. Perpecahan itu amat banyak coraknya dan sudah ada jauh sebelum kerajaan Gothic berdiri.
 Perepecahan politik memperburuk keadaan ekonomi masyarakat. Ketika islam masuk ke Spanyol , ekonomi masyarakat dalam keadaan lumpuh. Padahal, sewaktu Spanyol berada di bawah pemerintahan Romawi, berkat kesuburan tanahnya, pertanian maju pesat. Demikian juga pertambangan, industri, dan perdagangan karena didukung oleh sarana transportasi yang baik. Akan tetapi, setelah Spanyol berada di bawah kekuasaan kerajaan Goth, perekonomian lumpuh dan kesejahteraan menurun. Hektaran tanha dibiarkan terlantar tanpa digara, beberapa pabrik ditutup, dan antara satu daerah dengan daerah lain sulit dilalui akibat jalan-jalan tidak mendapat perawatan.
Buruknya kondisi sosial, ekonomi dan keagamaan tersebut terutama disebabkan oleh keadaan politik yang kacau. Kondisi terburuk terjadi pada masa pemerintahan Raja Roderick, Raja Goth terakhir yang dikalahkan Islam.
Awal kehancuran kerajaan Goth adalah ketika Raja Roderick memindahkan ibu kota negaranya dari Seville ke Toledo sementara Witiza, yang saat itu menjadi penguasa atas wilayah Toledo diberhentikan begitu saja. Keadaan ini memancing amarah dari Oppas dan Achila, kakak dan anak Witiza. Keduanya kemudian bangkit menghimpun kekuatan untuk menjatuhkan Roderick. Mereka pergi ke Afrika Utara untuki bergabung dengan kaum muslimin. Sementara itu, terjadi pula konflik antara Roderick dengan Ratu Julian, mantan penguasa wilayah Septah. Julian juga bergabung dengan kaum Muslimin di Afrika Utara dan mendukung usaha umat Islam untuk menguasai Spanyol. Julian bahkan memberikan pinjaman empat buah kapal yang dipakai oleh Tharif, Tariq, dan Musa.
Hal menguntungkan tentara Islam lainnya adalah tentara Roderick yang terdiri dari para budak yang tertindas tidak lagi mempunyai semangat perang. Selain itu, orang Yahudi yang selam ini tertekan juga mengadakan persekutuan dan memberikan bantuan bagi perjuangan kaum Muslimin.[6]
Adapun yang dimaksud dengan faktor internal adalah suatu kondisi yang terdapat dalam tubuh penguasa, tokoh-tokoh perjuangan, dan para prajurit Islam yang terlibat dalam penaklukan  wilayah Spanyol pada khususnya. Para pemimpin adalah tokoh-tokoh yang kuat, tentaranya kompak, berssatu, dan penuh percaya diri. Mereka pun cakap, berani, dan tabah dalam menghadapi setiap persoalan. Yang tak kalah pentingnya adalah ajaran Islam yang ditunjukan para tentara Islam, yaitu tolernsi, persaudaraan, dan tolong menolong. Sikap toleransi agama dan persaudaraan yang terdapat dalam pribadi kaum Muslimin itu menyebabkan penduduk Spanyol menyambut kehadiran Islam di sana.
B.     Perkembangan Islam di Spanyol
1.      Periode Pertama (711-755 M)
Pada periode ini, Spanyol berada di bawah pemerintahan para wali yang diangkat oleh Khalifah Bani Umayah yan berpusat di Damaskus. Pada periode ini stabilitas politik negeri Spanyol belum tercapai secara sempurna, gangguan-gangguan masih terjadi, baik datang dari dalam maupun dari luar. Gangguan dari dalam antara lain berupa perselisihan di antara elit penguasa, terutama akibat perbedaan etnis dan golongan. Di samping itu, terdapat perbedaan pandangan antar khalifah di Damaskus dan Gubernur Afrika Utara yang berpusat di Kairawan. Masing-masing mengaku bahwa, merekalah yang paling berhak menguasai daerah Spanyol ini. Oleh karena itu, terjadi dua puluh kali pergantian wali (gubernur) Spanyol dalam jangak waktu yang amat singkat. Perbedaan pandangan politik itu menyebabkan seringnya terjadi perang saudara. Hal ini ada hubungannya dengan perbedaan etnis, terutama, anatar Barbar asal Afrika Utara dan Arab.perbedaan etnis ini sering menimbulkan konflik politik terutama ketika tidak ada figur yang tangguh. Itulah sebabnya di Spanyol pada saat itu tidak ada gubernur yang ,mampumempertahankan kekuasaanya untuk jangka waktu yang agak lama.
Gangguan dari luar datang dari sisa-sisamusuh Islam di Spanyol yang bertempat tinggal di daerah-daerah pegunungan yang memang tidak pernah tunduk kepada pemerintahan Islam.
Karena seringnya terjadi konflik internal dab berperang menghadapi musuh dari luar, maka dalam priode ini Islam Spanyol belum memasuki kegiatan pembangunan dibidang peradaban dan kebudayaan. Priode ini berakhir dengan datangnya abd Al-rahman Al-Dakhil ke Spanyol pada tahun 138 H/755M).
2.      Priode Kedua (755-912M)
Pada periode ini, sepanyol berda dibawah  pemerintahan seornag yang bergelar amir(anir atau panglima) tetapi tidak tunduk kepada pusat pemerintahan islam yang ketika itu dipegang oleh kholifah abbasiyah dibaghdat. Amir pertama adalah Abdurrahman I, yang memasuki sepanyol tahun 138 H/755 M dan diberi gelar al-dakhil(yang masuk kesepanyol). Dia  adalah keturuna bani umayah yang berasal lolos dari kejaran bani abbas ketika yang terskhir ini berhasil menaklukan bani umayyah di damaskus. Selanjurny, ia berhasil menduirikan dinastis bani umayyah di sepanyol. Penguasa-penguasa sepanyol di periode ini adalah abd al-rahman Al-dakhil , hisyam I, hakam I, abd al-rohman al-ausath, muahammad ibn abd al rohman,munzir ibn Muhammad, da Abdullah ibn muahmmad.
Pada periode ini,umat Islam spanyol mulai memperoleh kemajuan- kemajuan,baik dalam politik maupun dalam bidang peradaban.Abd Al-Rahman Al-Dakhil mendirikan masjid Cordova dan sekolah-sekolah di kota-kota Spanyol.Hisyam di kenal berjasa dalam menegakkan hukum Islam dan Hakam di kenal sebagai pembaharu dalam bidang kemiliteran. Dialah yang memprakasai tentara bayaran di Spanyol. Sedangkan Abd Al-Rahman Al-Ausath dikenal sebagai penguasa yang cinta ilmu Pemikiran filsafat jjuga mulai masuk pada priode ini,terutama di zaman Abdurrahman Al-Ausath. IA mengundang para ahli dari dunia Islam lainnya untuk dating ke spanyol sehingga kegiatan ilmu pengetahuan di Spanyol mulai semarak.
Sekalipun demikian, berbagai ancaman dan kerusuhan terjadi. Pada pertenhan abad ke-9 stabilitas nega terganggu  dengan munculny gerakan keristen panatik yang mencari kesyahidan (Martyrdom). Namunngereza keristen lainny di seluruh sepanyol tidak menaruh simpati pada gerakan itu, keran pemerintahan islam mengembangkan kebebasan beragama.panduduk Keristen dipebolehkan memiliki peradialn sendiri berdaserkan hokum Keristen. Perbedaan tidak dihalangi. Lebih dari itu,merka diizinkan mendirikan gereja baru, biara-biara di samping rahib atau lainny. Meraka juga tidak dihalangi bekerja  sebagai pegawai pemerintahan atau menjadi karyaean pada instansi militer.
Gangguan politik yang paling serius pada periode ini dating dari umat islam sendiri. Golongan pemberontak di Toledo pada tahun 825 M membentuk Negara kota yang berlangsung selam 80 tahun. Di samping itu,sejumlah orang tidak puas membangkitkan revolusi. Yang terpenting di antaranya adalah. Pemberontakan yang  di pimpin oleh Hafshun dan anaknya yang berpusat di pegunung dekat Malaga. Sementara itu  perselisihan antara orang bar-bar dan orang-orang Arab masih sering terjadi.
3.      Periode Ketiga (912-1013 M)
Periode iniberlangsung mulai dari pemerinta “raja-raja kelompok” yang dikenal denagn sebutan Mulik Al-thawaif pada periode ini,sepanyol diperintah oleh penguasa dengan gelar khalifah, penggunaan gelar kholifah tersebut bermula dari berita yang sampai kepda Abdurrahman III, bahwa Al- Muktadir, Kholifah bani Abbas di Baghdad meninggal dunia dibunuh,oleh penagwalny sendiri. Menurut penilainy,keadaan ini menunjukkan bahwa suasana pemerinta abbasiyahsedang berada dalam kemelud. Ia berpendapat bahwa saat ini merupakam saat yang paling tepat untuk memakai gelar kholifah yang telah hilang dari kekuasaan Bani Umayyah selama 150 tahunlebih. Karena itulah, gelar ini dipakay tahun 929 M. kholifah-kholifah besar yang memerintah pada periode iniada tiga orang, yaitu Abd Al-Rohman Al-Nasir (912-961 M), Hakam II (961-976 M),dan Hisyam II (976-1009 M).
      Pada periode ini, umat islam sep[anyol mencapai puncak kemajuan dan kejayaan, menyaingi kejayaan daulat Abbasiyah di Baghdad. Abd Al-Rahman Al-Nasir mendirikan Unifersitas Cordova. Perpustakaanny memiliki koleksi ratusan ribu buku. Hakam II juga seorang kolektor buku dan pendiri perpustakaan. Pada masa ini, masyarakat dapat menikmati kesejahteraan dan kemakmuran. Pembangunan kota berlangsung cepat.
      Awal dari kehamcuran khilafah Bani Ummayah di sepanyol adalah ketika Hisyam naik tahat dalam usia sebelas tahun.oleh kerena itu, kekuasaana actual berda ditanagn pejabat. Pada tahun 981 M, khalifah menunjuk Ibn Abi’Amir sebagai pemegang kekuasaan secara mutlak. Dia seorang yang ambisius yang berhasil menancapakaan kekuasaannya dan melebarkan wilayah kekuasan islam denagn menyingkitkan rekan-rekan dan saingan-saingany.atas keberhasilan-keberhasilanny,ia mendapat gelar Al-manshur Billah. Ia wafat pada tahun 1002 M dan digantikan oleh anakny Al-Muzaffar,yang masih dapat mempertahankan keunggulan kerajaan.akan tetapi, setalah wafat pada tahun 1008 M. ia digantikan oleh adiknya yang tidak memiliki kualitas bagi jabatan itu. Dalam bebrapa tahun saja, Negara yang tadiny makmur dilanda kekacauan dan akhirny kehancuran total. Pada tahun 1009 M khalifah mengundurkan diri. Beberapa orang dicoba untuk menduduki jabatan itu tidak ada yang sanggup memperbaiki keadaan. Akhirny, padatahun 1013 M, dewan mentri yang mememrintah Cordova mengahpusakan jabatan kholifah. Ketika itu,sepanyol sudah pecah dalm banyak seakale Negara kecil yang berpusat di kota-kota tertentu.
4.      Periode keempat (1013-1086 M)
Pada periode ini, Sepanyaol terpecah menjadi lebih dari tiga puluh Negara kecil dibawah pemerintahan raja-raja golonganatau Al-Mulukuth-thawaif, yang berpusat di suatu kota seperti Seville, Cordova, Toleo, dan sebagainya.yang terbesar diantaranya adalah Abbadillah di Sevill.  Pada perioda  ini umat islam sepanyol kembali memasuki masa pertikaian intern. Ironisny, kalau terajdi perang saudara, ada diantara pihak-pihak yang bertikai yang meminta bantuan kepda raja-raja keristen.melihat kelemahan dan kekacauan yang menimpa keadaan politik islam itu, untuk pertama kalinya. Orang-orang keristen pada periode ini mulai mengambil inisatif penyerangan. Meskipun, kehidupan politik tidak setabil, namun, kehidupan intelektual terus berkembang pada periode  ini. Isatana-istana mendorong para serajan dan sastrawan untuk mendapatkan perlindungan  dari satu istana keistana lain.
5.      Periode kelima (1086-1248 M)
Pada riode ini,sepanyol islam meskinpun masih tepecah dalam berapa Negara, tetapi satu kekuatan yang dominan, yaitu kekuasaan dinasti murabithun (1086-1143 M) dan dinsti muwahhidun (1146-1235 M). dinasti murabithun pada mulany adalah sebuah gerakan agama yang didirikan oleh Yusuf  ibn Tasytin di Afrika Uatara. Pada tahun 10162M ia berhasil mendirikan kerajaan yang berpusat di Marakesy. Ia masukm kesepanyol atas “undangan” penguasa-penguasa islam disana yang telah memikul beban berat perjuangan mempertahankan  negri-nergriny dari serangan-serangan orang keristen. Ia dan tentarany memasuki sepanyol pada tahun 1086 M dan berhasi mwengalahkan pasukan Castilia. Keran perpecahan raja-raja muslim,Yusuf melangkah lebih jauh untuk menguasai sepanol dan ia berahil untuk itu.akan tetai penguasa-penguasa setelah ibn Tasyfin adalah raja-raja yang lemah. Pada tahun 1143 M,kekuasa dinasti berakhir, baik di Afrika Utara maupun disepanyol dan digantikan oleh dinasti Muwahhidun. Pada masa dinasti murabithun, Saragossa jatuh ditangan keristen, tepatny pada tahun 1118 M. di sepanyol sendiri, sepeninggal dinasti ini, pada mulainy muncul kembali dinasti-dinsi kecil, tetapi hanya berlangsung tiga tahun. Pada tahun 1146 M penhguasa dinasi muwahhidun yang berpusat di Afrika Utara merebut daerah ini. Muwahhidun didirikan oleh Muahmmad ibn Tumart(w. 1128). Dinasti ini datang kesepanyol  dibawah pimpinan Abd Al-Mun’Im. antara tahun 1114 dan 1154 M, kota-kota muslim penting, Cordova,Almeria dan Geranada, jatuh ke bawah kekuasaanya. Untuk jangka beberapa dekat, dinasti in mengalami banyak kemajuaan.kekuatan-kekuatan Keristen dapat dipukul mundur.akan tetapi,tidakm lama setelah itu,muwahhaidu menagalami keambrukan. Pada ahun 1212 M, tentara Keristen memperoleh kemenangan besar di Las Navas de Tolesa. Kekalahn-ekalahan yang dia alami muwahhaidun menyebabkan penguasany memilih untuk meninggalkansepanayol dan kembali ke Afrika Utara tahun 1235  M. keadaan sepanyol kembali runyam,berada dibawah pengasa-penguasa kecil. Dalm kondisi demikian,umat islam tidak mampu bertahan dari seranga-serangan keristen yang semakin besar.tahun 1238 M Cordova jatuh ditangan pengasa Keristen dan Saville jatuh tahun 1248 M.seluruh sepanyol kecuali Granadalepas dari kekuasaan islam.
6.      Periode keenam (1248-1492 M)
Pada priode ini, Islam hanya berkuasa di daerah Granada, di baawah dinasti Bani Ahmar (1232-142). Peradaban kembali mengalami kemajuan seperti di zaman Abdurrahman An-Nasir.Akan tetapi ,secara politik, dinasti ini hanya berkuasa d wilayah yang kecil Kekuasan Islam yang merupakan pertahanan terakhir di Spanyol ini berakhir,karena perselisihan orang-orang istana dalam memperebutkan kekuasaan. Abu Abdullah Muhammad merasa tidak senang dengan ayahnya, karena menunjuk anaknya yang lain sebagai penggantinya menjadi raja. Dia memberontak dan berusaha merampas kekuasaan. Dalam pemberontakan itu,ayahnya terbunuh dan di gantikan oleh Muhammad ibn Sa’ad. Abu Abdullah kemudian meminta bantuan kepada Ferdenand dan Isabella untuk menjatuhkannya. Du pengusa Kristen ini dapat mengalahkan penguasa yang sah dan Abu Abdullah naik tahta.
      Tentu saja,Ferdenand dan Isabella yang mempersatukan dua kerjaan besar Kristen melalui perkawinan itu tidak cukup merasa puas. Keduanya ingin merebut kekuasaan terakhir umat Islamdi Spanyol. AbuAbdullah tidak kuasa menahan serangan-serangan orang Kristen kepada Ferdenand dan Isabella, kemudian hijrah ke Afrika Utara. Dengan demikian berakhirlah kekuasaan Islam di Spanyol tahun 1492 M. Umat Islam setelah itu di hadapkan kepada dua pilihan, masuk Kristen atau pergi dari Spanyol. Pada tahun 1609 M,boleh dikatakan tidak ada lagi umat Islam didaerah ini.
C.     KEMAJUAN PERADABAN
     Dalam masa lebih dari tujuh abad, kekuasaan islam disepanyol, umat islam telah mencapai kejayaannya disana. Banyak prestasi yang mereka peroleh,bahkan,pengaruhny membawa eropa dan kemudian dunia, kepada kemajuan yang lebih kompleks.
1.      Kemajua intelektual
Sepanol adalah Negara yang subur. Kesuburan itu mendatngan penghasilan ekinomi yang tinggi dan pada gilirannya banayak menghasilakan pemikir.
Masyarakat sepanyol islam merupakan masyarakat majemuk yang terdiri dari ko,munitas-komunitas Arab(Utara dan Seletan), Al-Muwalladun(orang-orang sepanyol yang masuk islam), barbar(umat islam yang berasal dari Afrika Utara), Al-Shaqalibah(penduduk daerah antara konstantinopel dan Bulgaria yang menjadi tawanan jeraman dan di jual kepada penguasa islam untuk dijadikan tentara bayaran), Yahudi, Keristen muzareb ynagn berbudaya arab, dan keriste yang masih menentang lkehadiran islam,suma komunitas itu,kecuali yang terakhir, member saham intelektual terhadapnya terbentuknya lingkungan andalus yang melahirkan kebangkitan ilmiah,satra,dan pembanguna fisikdi sepanyol.
a.       Filsafat
Isalm disepanyoal telah mencatat lembaran budaya yang sangat brilian dalam bentangan sejarah islam. Ia berperan sebagai jembatan penyaebranag yang dilalui ilmu pengetehuan Yunani Arab ke Eropa pada abad ke-12. Minat terhadap filsafat dan ilmu pengetahuan mulaidikembangkan pada abadke-9 M,selam pemerintahan penguasa Bani umayyah yang ke-5, Muahmmad ibn Abd Al-Rohman (832-886 M).
Tokoh utam peratama dalam sejarah filsafat Arab Sepanyol  adalah Abubakar  Muahmmad ibn Al-Sayigh yang lebih dikenal dengna ibn Bajjah. Dialahirkan di sragosa, ia pindah kesevilla dan Granada. Meninggal karena keracunan di Fez tahun 1138 M dalm usai yang masih muda. Seperti Al-Farobi dan ibn Sina di timur, Masalah yang dikemukakan bersifat etisdan eskatologis.magnu opusnya adalah tadbir Al-Mtawahhid.
Tokoh utama kedua adalah Abubakar ibn Thufail, penduduk asli Wadi asy,sebuah dusun kecil disebelah timur Granada dan wafat pada usia lanjut tahun 1185 M. ia iabanyak menulis masalah kedokteran, astronomi, dan filsafat. Karaya filsafatny yang sanagt terkenal adalah Hay ibn Yaqzhan.
b.      Sain
Ilmu-ilmu kedokteran, Musik, Matematika, Astronomi, Kima dan lain-lain juga berkembang denagn baik. Abbas ibn FArnas termasyhur dalam ilmu kimia dan astronomi. Ialah orang pertama yang menemukan pembuatan kaca dari batu. Ibrohim ibn Yahya Al-Naqqash terekenal dalam ilmu astronomi. Ia dapat menentukan waktu terjadiny gerhana matahari dan menetukan berapa lamanya. Ia juag berahasil membuat  teropong modern yang dapat menentukan jarak antara tata surya dan bintang-bintang. Ahmad ibn Abas dari Cordova adalah ahli dalm bidang obat-obatan. Umm Al-Hasan bint Abi ja’far dan saudara perempuan Al-Hafiz adalah dua orang ahli kedokteran dari kalangan wanita.
c.       Fiqih
Dalam bidang fiqih,Sepanyol islam dikenal sebagai penganut mazhab maliki. Yang memperkenalkan mazhab ini di sana adalah Ziyad ibn Abd Al-Rohman. Pekembangan selanjutnya ditentukan oleh Yahya yang menjadi qadhi pada masa Hisyam ibn Abd Al-Rahman. Ahli-ahli fiqih lainnya di antaranya adalah Abu bakar ibn Al-Quthiyah, Munzir ibn Sa’id Al-Baluthi, dan ibn Hazm  yang tekenal.
d.      Musik dan Kesenian
Dalam bidang musik dan seni suara,Sepanyol islam mencapai kecemerlangan dengan tokohnya Al-Hasan ibn Nafi yang dijuluki Zaryab. Disetiap kali diselenggarakan pertemuan dan jamuan, Zaryab selalu tampil mempetunjukan kebolehannya. Ia juga terkenal sebagai pengubah lagu. Ilmu yang dimilikinya itu diturunkan pada anak-anaknya, baik peria maupun wanita, dan kepada buda-budak, sehingga kemasyhurannyatersebut luas.
e.       Bahasa dan Sastra
Bahasa Arab telah menjadi bahasa administrasi dalm pemerintahan islam sepanyol.hal itu dapat diterima oleh orang-orang islam dan non islam. Bahkan, penduduk asli sepanyol menomorduakan  bahsa asli mereka. Mereka juga banyak yang ahli dan mahir dalm bahasa Arab, baik keterampilan dalam bicara maupun tat bahsa. Mereka itu antara lain: Ibn Sayyidih, ibn Malik pengarang alfiyah, ibn Khuruf, Ibn Hajj, Abu Ali Al-Isybili, Abu Al-Hasan ibn Usfur,dan Abu Hayyan Al-Gharnathi.
2.      Kemegahan Pembangunan Fisik
Aspek-spek pembangunan fisik yang dapat perhatian umat islamsangat banyak. Dalam perdaganagan, jalan-jalan dan pasar-pasar dibangun. Bidang pertanian demikian juga.sistem irigasi baru di perkenalkan kepda masyarakat sepanyol yang tidak mengenal sebelumnya. Dam-dam, kanal-kanal, saluran sekunder, tersier, dan jebatan-jembatan air didirikan tempat-tempat yang tinggi, dengna begitu, juga mendapat jatah air.
Namun demikian, pembangunan-pembangunan fisik yang demikianyang paling menonjol adalah pembanguan gedung-gedung, seperti pembangun kota, istana , mesjid, pemukimandan taman-taman. Diantara pembanguna yang paling megah adalah mesji Cordova, kota Zahra, Ja’fariyah, di saragosa, tembok Toledo, isatan Al-Makmun, mesjid Seville, dan istan Al-Hamra di Granada.
a.       Cordova
Cordova adalah ibu kota sepanyol sebelum islam, yang kemudian diambil alih oleh bani Umayyah. Oleh penguasa muslim, kota ini dibangun diperindah. Jembatan besar dibangun diatas sungai yang mengalir di tengah kota. Taman-taman dibangun untuk menghiasi ibu kota sepanyol. Pohon-pohon dan bunga diimpor dari timur. Diseputar ibu kota berdiri istana-istana yang megah yang semakin mempercantik pemandangan, setiap istana dan taman di beri naman tersendiri dan puncaknyaterpancang istana damsik. Di antara kebanggaaan kota Cordova  lainny adalahmesjid Cordova.
b.      Granada
Granada adalah tempat pertahan terakhir umat islam di sepanyol, disan berkumpul sisa-sis kekuatan arab dan pemikir islam. Posisi Cordova diambil alih oleh Granadadi masa-masa akhir kekuasaan islam disepanyol Arsitektur-arsitekut dibangunanny terkenal diseluruh eropa.isatana Al- HAmra yang indah dan megah adalah pusat dan ketinggian arsitektur sepanol islam. Istanan itu dikelilingi tsman- taman yang tidak kalah indahnya.
3.      Fakto-faktor Pendukung Kemajuan
Sepanyol isalm, kemajuan sangat ditentukan oleh adanay penguasa-penguasa yang kuat dan berwibawa, yang mampu mempersatukan kekuatan- kekuatan umat islam, seperti Abd Al-Rahman Al-Dakhili, Abd Al-Rahman Al- Wasithdan Abd Al-Rahman Al-Nashir.
Toleransi bragama  ditegakan oleh penguas para penguasa terhdap penganut agama keristen dan yahudi,sehingga, mereka ikut berpartisipasi mewujudkan beradaban arab isalam di sepanyol. Untuk orang keristen, sebagaman juga orang-orang Yahudi, disediakan hakim khususyang menagani masalah sesuaidenagn ajaran agamamerak masing-masing.
Masayarak Sepanyol islam merupakan masyarakat majemuk terdiri berbagi komunitas, baik agam maupun bangsa. Dengan ditegagakany toleransi Bergama, komunitas-komunitas itu dapat bekerja samadan menyumbangkan kelebihannymasing-masing.
Peperpecah politik pada masa Muluk Al-Thawa’if dan sesudahny tidak menyebabkan mundurnya perdaban. Masa itu, bahakan, merupakan puncak kemajuan ilmu pengetahuan, kesenian, dan kebudayaan sepanyol islam. Setiap dinasti(raja) di Malaga, Toledo,Sevilla, Granada, dan lain-lain berusaha menayaingi Cordova. Kalau sebelumnya Cordova merupakan satu-satuny pusat ilmu dan perdaban islam di sepanyol, Muluk Al-Thawa’if berahasil mendirirkan pusat-pusat peradaban baru yang di antarany justru lebih maju.
D.    PENYEBAB KEMUNDURAN  DAN KEHANCURAN
1.      Konflik Islam dengan Keristen
Para penguasa Muslim tidak melakukan islamisasi secara sempurna. Merak sudah merasa puas denagn hanya menagih upeti dari kerajaan-kerajaan Keristen taklukanny dan membiarkan mereka mempertahankan hokum dan adat mereka, termasuk posisi hirarki tradisional, asal tidak ad perlawanan besenjata. Namun demikian, kehadiran arab islamtelah memperkuat rasakebangsaan orang-orang Sepanyol Keristen. Hal iu meneybabkan kehiduapn agama islamdi Sepanyol tidak pernah berhenti dari pertentangan anatara Isalm dan Keristen. Pada abad ke-11 M umat keristen memperoleh kemajuan pesat, seamentara umat islam sedang mengalami kemunduran.
2.      Tidak Adanya Ideologi Pemersatu
Kalaudi tempat-tempat lain, para mukholaf diperalkukan sebagai orang islam yang sederajat, di sepanyol, sebagai mana politik yang dijalankan Bani Umayyah di Damaskus, oaring-rang Ara tidak pernah meneriama orang-oarang peribumi. Setidak-tidakny amapai kea bad ke-10 M mereak amsih member istilah ‘ibad dan muwalladun pada para mukholaf itu, suatu ungkapan yang di nilai merendahkan. Akibatny, kelompok-kelompok etnis non-Arab yang ada sering  menggrgoti dan merusak perdamaian. Hal itu mendatangkan damapak besar terhadap sosio-ekonomi negri tersebut. Hal ini menunjukantiadak adanya ideologo yang dapat member makana persatuan  disamping kurangnya figur yang dapat personofikasi ideologi itu.
3.      Kesulitan Ekonomi
Di paruh kedua masa islam di sepanyol, para penguasa membangun kota dan mengemabangkan ilmu pengetahuan dangan sangat “serius” sehingga lalai membina perekonomian. Akibatany timbul kesulitan  ekonomi yang sangat memberatkan dan mempengaruhi kondisi politik dan militer.
4.      Tidak Jelasny sistem Peralihan dan Kekuasaan
Hal ini menyebabkan perebutan kekuasaan di antara ahli warist.bahkan, karena inilah kekuasaan Bani Umayyah runtuh dan Muluk Al-Tawa’if  muncul. Granada yang merupakan pesat kekuasaan islam terakhir di Sepanyol jatuh ke tangan Ferdinand dan Isabella, di antaranya juga disebabkan permsalahan ini.
5.      Keterpencilan
Sepanyol islam merupakan terpencil dari dunia islam yang lain. Ia selalu berjuang  sendirian, tanpa mendapat bantuan kecualidari Afrika Utara. Dengan demikian tidak ada kekuatan alternative yang mampu membendung kebangkitan Keristen di sana.

E.     PENGARUH PERADABAN SEPANYOL ISLAM DI EROPA
Kemajuan Eropa yang terus berkembang hingga saat ini banyak yang berhutang budi kepada khazanah ilmu pengeathuan islam yang berkembang di periode kelasik. Memang banyak Saluranbagaiman perdaban islam mempenagruhi Eropa, seperti sicilia dan perang salib, tetapi saluran yang terpenting  adalah Sepanyol Islam.
Sepanyol merupakan temapat yang paling utamabagi Eropa menyerap peradaban islam, baik dalam bentuk hibungan politik, social, maupun perekonomian, dan peradaban anatar Negara. Orang-orang Eropa menayaksikan kenaytaany bahwa sepanyol berda dibawah kekuasan islam jauh meninggalakan Negara-negara tetanggany Eropa,terutama dalam bidang pemikiran dan sains di bangunan fisik. Yang terpenting diantanya adalah pemikiran ibn Rosyd (1120-1198 M). ia melepaska belenggu taklid dan menagnjurka kebebasan berpikir. Ia mengulas pemikiran Aristoteles dengan cara mengikat minat semua orang berpikiran bebas. Ia menegedepankan sunnatullah menurut pengertian islam terhadap panatheisme dan anthropomorphisme Keristen. Demikian besar pengaruhnya di Eropa, hingga di Eropa timbul gerakan Averroeisme (Ibn Rusdy-isme) yang menuntut kebebsan berpikir. Piahak gereja menolak pemikiran rasional yang dabawa gerakan Averroeisme ini.
Berawal dari gerakan Averroeisme inilah di eropa kemudian lahir raformasi pada abad ke-16 M dan rasionalisme pada abd ke-17 M. buku-buku Ibn Rusdy dicetak di Vinesia tahun 1481, 1482, 1483, dan 1500 M. bahkan, edisi lenkap pada tahun 1553 dan 1557 M. karya-karyanya huga diterbitkan pada abd ke-16 M di Napoli, Bologna, Lyonms,dan Strasbourg, and di awal abad ke-17 M di Jenewa.
Pengaruh peradaban islam, termasuk di dalamnyapemikiran ibn Rosyd, ke Eropa yang bealajar di Unifersitas-unifersitas islam di sepanyol, seperti Unifersitas Cordova, Seville, Malaga, Granada, dan Salamanca. Selama bealajar di Sepanyol, merka aktif menerjemahkan buku-buku karya ilmuan-ilmuan muslim. Pusat penrjemahan itu adalah di Toledo. Setelah pulang ke negerinya, mereka mendirikan sekolah dan Unifersitas yang sama. Unifersitas pertama di Eropa adalah Unifersitas Paris yang didirikan pada tahun 1231 M, tiaga puluh  tahun setalah wafatny ibn Rusyd. Di akhir zaman pertengahan Eropa, baru berdiri 18 buah Unifersitas. Di dalam unifersitas-unifersitas itu, ilmu yang merak peroleh dari unifersitas-unifersitas isalm diajarkan, seperti ilmu kedikteran, ilmu pasti, dan filsafat.pemikiran filsafat yang paling banyak dipelajari adalah pemikiran Al-Farobi, ibn sina dan ibn Rusyd.
Penagruh ilmu pengetahuan islam atas Eropa sudah berlangdung sejak abad ke-12 M itu menimbulkan gerakan kebangkitan kembali (renaissance) pusak Yunani di Eropa pada abad ke-145 M. barkambangny pemikiran Yunani di Eropa kali ini adalah melaluai terjemahan-terjemahan Arab yang di pelajari dan kemudian di terjemahkan kembalike dalm bahasa latin.
Walaupun islam akhirnya terusir dari Negara sepanyol dengan cara yang sangat kejam, tapi ia telah membidani gerakan-gerakn di Eropa. Gerakan- gerakan itu adalah kebangkitan kembalikebudayaan Yuanani klsik (renaissance) pada abad ke-14 M yang bermula di italia, gerakan reforamsi pada abad ke-17 M. dan pencerahaan (Aufklarung) abad ke-18 M.


[1] Effat Al-Sharqawi, Filsafat kebudayaan Islam, (Bandung: Pustaka, 1986), hlm. 5.
[2] Badri Yatim, Sejarah Peradaban islam, (jakarta:PT. Raja Grafindo Persada), hlm. 87.
[3] A. Syalabi, Sejarah dan Kebudayan islam, jilid 2, (Jakarta: Pustaka Alhusna, 1983, cetakan pertama), hlm. 154.
[4] Ibid, hlm. 158
[5] A. Syalabi, op. cit. hlm. 161.
[6] A. Syalabi, op, cit., hlm. 158.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar