KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim,
Puji
syukur kehadirat Allah SWT yang
senantiasa melimpahkan karunia-Nya kepada kita semua, khususnya kami sehingga
kami mampu menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya. Sholawat serta salam
selalu tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, suri tauladan dan
cahaya petunjuk bagi umat Islam sedunia. Semoga syafaatnya mengiringi kita di
hari akhir. Amin.
Makalah
ini, kami susun sebagai bukti pertanggung jawaban kami kepada Bapak Dosen mata
kuliah yang bersangkutan atas tugas yang diberikan kepada kami. Makalah ini
juga kami persembahkan kepada Beliau untuk dapat dijadikan sebagai salah satu
acuan pembelajaran selanjutnya.
Terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang terkait dengan penyususna
makalah ini. “Tiada Gading yang Tak Retak” sehingga kritik dan perbaikan serta
penilaian terhadap makalah ini sangat kami butuhkan. Mohon maaf apabila
ditemukan beberapa kesalahan yang bersifat teknik maupun dalam bentuk penulisan dan ejaan. Semoga bermanfaat.
Jakarta,
28 April 2012
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Peradaban Islam adalah terjemahan dari
kata Arab al-Hadharah al-Islamiyyah. Kata Arab ini sering juga
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan kebudayaan Islam. “Kebudayaan”
dalam bahasa Arab adalah al-Tsaqafah.
Di Indonesia, sebagaimana juga di Arab dan Barat, masih banyak orang yang
mensinonimkan dua kata “kebudayaan” (Arab, al-tsaqafah;
Inggris, culture) dan “peradaban”
(Arab, al-Hadharah; Inggris, civilization). Dalam perkembangan ilmu
antropologi sekarang, kedua istilah ini dibedakan. Kebudayaan adalah bentuk
ungkapan tentang semangat mendalam suatu masyarakat. Sedangkan manifestasi-manifestasi-manifestasi kemajuan
mekanisme dan teknologis lebih berkaitan dengan peradaban. Kalau kebudayaan
lebih banyak direfleksikan dalam seni, sastra, religi (agama), dan moral, maka
peradaban terefleksi dalam politik , ekonomi, dan teknologi.[1]Islam
yang diwahyukan oleh Nabi Muhammad SAW telah membawa bangsa Arab yang semula
terbelakang, bodoh, tidak terkenal dan diabaikan oleh bangsa-bangsa lain
menjadi bangsa yang maju. Bahkan, kemajuan Barat pada umumnya bersumber dari
peradaban islamyang masuk ke Eropa melalui Spanyol.
Islam memang berbeda dengan agama-agama lain. H. A.
R. Gibb di dalam bukunya Whither Islam
menyatakan, “Islam is indeed much more
than a system of theology, it is a complete civilizatio” (Islam
sesungguhnya lebih dari sekedar agama, ia adalah suatu peradaban yang
senpurna). Karena yang menjadi pokok kekuatan dan sebab timbulnya kebudayaan
adalah agama islam, kebudayaan yang ditimbulkannya dinamakan kebudayaan atau
peradaban islam.
Setelah berakhirnya priode klasik islam, ketika
islam mulai memasuki masa kemunduran, Eropa bangkit dari keterbelakangannya. Kebangkitan
itu bukan saja terlihat dalam bidang politik tetapi terutama dalam bidang ilmu
oengetahuan dan teknologi. Bahkan kemajuan dalam bidang ilmu dan teknologi
itulah yang mendukung keberhasilan politiknya. Pada priode klasik, ketika islam
mencapai masa ke-emasannya, Spanyol merupakan pusat peradaban islam yang sangat
penting, menyaingi Baghdad di Timur. Ketika itu, orang-orang Eropa Kristen
banyak belajar perguruan-perguruan tinggi Islam di sana. Islam menjadi “guru”
bagi orang Eropa. Karena itu, kehadiran Islam di Spanyol banyak menarik
perhatian para sejarahwan.[2]
B.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana
kejayaan Dawlah Islam di Spanyol?
2.
Bagaimana
kebangkitan Peradaban Eropa setelah masuknya Islam?
BAB II
PEMBAHASAN
Kontribusi Islam Terhadap Peradaban Barat
A.
Masuknya Islam ke Spanyol
Spanyol diduduki
umat isalm pada zaman Khalifah Al-Walid (705-715 M), salah seorang khalifah
dari Bani Umayah yang berpusat di Damaskus.
Sebelum penaklukan Spanyol,
Umat Islam telah menguasai AfrikaUtara untuk menjadikannya sebagai salah satu propinsi dari dinasti bani Umayah. Penaklukan
atas wilayah Afrika Utara itu pertama kali dikalahkan sampai menjadi salah satu
propinsi dari khalifah Bani Umayah memakan waktu selama 53 tahun, yaitu mulai
tahun 30 H (masa pemerintahan Muawiyah ibn Abi Sufyan) sampai tahun 83 H (masa
Al-Walid).[3]
Sebelum dikalahkan dan kemudian dikuasai islam, di kawasan ini terdapat
kantung-kantung yang menjadi basis kekuasaan Kerajaan Romawi, yaitu Kerajaan
Gothik. Kerajaan ini sering menghasut penduduk agar membuat kerusuhan dan
menentang kekuasaan islam. Setelah
kawasan ini benar-benar dikuasain, umat islam mulai memusatkan perhatiannya
untuk menaklukan Spanyol. Dengan demikina Afrika Utara menjadi batu loncatan
bagi kaum muslimin dalam penaklukan wilayah Spanyol.
Dalam proses
penaklukan Spanyol terdapat tiga pahlawan yang dapat dikatakan paling berjasa
memimpin satuan-satuan pasukan kesana. Mereka adalah Tharif ibn Malik, Thariq
ibn Ziyad dan Musa ibn Nushair. Tharif ibn Malik dapat disebut sebagai perintis
dan penyelidik. Ia menyebrangi selat yang berada di maroko dan benua Eropa itu
dengan satu pasukan perang, lima ratus orang diantaranya adalah tentara
berkuda, mereka menaiki empat buah kapal, yang disediakan oleh Julian.[4]
Dalam penyerbuan itu Tharif tidak
mendapat perlawanan yang berarti. Ia menang dan kembali ke Afrika Utara membawa
harta rampasan yang tidak sedikit jumlahnya. Didorong oleh keberhasilan Tharif
dan kemelut yang terjadi dalam tubuh kerajaan Visigothic yang berkuasa
di Spanyol pada saat itu, serta dorongan untuk memperoleh harta rampasan
perang, Musa ibn Nushair pada tahun 711 M mengirim pasukan ke Spanyol sebanyak
7000 orang dibawah pimpinan Thariq ibn Ziyad.
Thariq ibn ziyad
lebih banyak dikenal sebagai penakluk Spanyol, karena pasukannya lebih bessar
dan hasilnya lebih nyata. Pasukan itu kemudian menyebrangi Selat dibawah
pimpinan Thariq ibn Ziyad. Sebuah gunung
tempat pertama kali Thariq dan pasukannya mendarat dan menyiapkan pasukannya, dikenal
dengan nama Gibraltar (Jabal Thariq). Dengan dikuasainya daerah ini maka
terbukalah pintu secara luas untuk memasuki Spanyol. Dalam pertempuran disuatu
tempat yang bernama Bakkah , Raja Redorick dapat dikalahkan. Dari situ Thariq
dan pasukannya terus menaklukan kota-kota penting, seperti Cordova, Granada dan
Toledo (ibu kota kerajaan Goth saat itu).[5]
Kemenangan
pertama yang diacapi oleh Thariq ibn Ziyad membuka jalan untuk penaklukan
wilayah yang lebih luas lagi. Untuk itu,
Musa ibn Nushair merasa perlu melibatkan diri dalam gelanggang pertempuran
dengan maksud membantu perjuangan Thariq. Dengan suatu pasukan yang besar, ia
berangkat menyebrangi selat itu dan satu per satu kota yang dilewatinya dapat
ditaklukannya. Setelah Musa berhasil menaklukan Sidonia, Karmona, Seville, dan
Merida serta mengalahkan penguasaan kerajaan Gothik, Theodomir di Orihuela, ia
bergabung dengan Thariq di Toledo. Selanjutnya, keduanya berhasil menguasai
seluruh kota penting di Spanyol, termasuk bagian utaranya, mulai dari Saragosa
sampai Navarre.
Sesudah itu,
masih terdapat juga penyerangan-penyerangan, seperti ke Avirignon tahun 734 M,
ke Lyon tahun 743 Mdan pulau-pulau yang terdapat di Laut Tengah. Majorca,
Corsia, Sardinia, Creta, Rhodes, Cyprus, dan sebagaian dari Sicilia juga jatuh
ke tangan Islam di zaman Bani Umayah.
Kemenangan-kemenangan
yang dicapai umat islam nampak begitu mudah. Hali itu tidak dapat dipisahkan
dari adanya faktor eksternal dan faktor internal yang menguntungkan.
Yang dimaksud
dengan faktor eksternal adalah suatu kondisi yang terdapat di dalam negeri Spanyol sendiri. Pada masa penaklukan
Spanyol oleh orang-orang Islam, kondisi sosial, politik, dan ekonomi negeri ini
berada dalam keadaan menyedihkan. Secara politik, wilayah Spanyol
terkoyak-koyak dan terbagi-bagi ke dalam beberapa negeri kecil. Bersamaan
dengan itu, penguasa Gothic bersikap tidak toleran terhadap aliran agama yang
dianut oleh penguasa, yaitu aliran Monofisit, apalagi terhadap penganut agama
lain, Yahudi. Penganut agama yahudi yang merupakan bagian terbesar dari
penduduk Spanyol dipaksa dibaptis menurut agama Kristen. Yang tidak bersedia disiksa
dan dibunuh secara brutal. Rakyat dibagi-bagai ke dalam sistem kelas, sehingga
keadaannya diliputi oleh kemelaratan, ketertindasan, dan ketiadaan persamaan
hak. Di dalam situasi seperti itu, kaum tertindas menanti kedatngan juru pembebas dan juru pembebasnya
mereka temukan dari orang Islam. Berkenaan dengan itu, Ameer Ali, seperti
dikutip oleh Imamuddin mengatakan, ketika Afrika (Timur dan Barat) menikmati
kenyamanan dalam segi material, kebersamaan, keadilan, dan kesejahteraan,
tetangganya di jazirah Spanyol berada dalam keadaan menyedihkan di bawah
kekuasaan tangan besi penguasa Visighotic. Di sisi lain, kerajaan berada
dalam kemelut yang membawa akibat pada penderitaan masyarakat. Akibat perlakuan
keji, koloni-koloni Yahudi yang penting menjadi tempat-tempat perlawanan dan
pemberontakan. Perpecahan dalam negeri Spanyol ini banyak membantu keberhasilan
campur tangan Islam di tahun 711M. Perpecahan itu amat banyak coraknya dan
sudah ada jauh sebelum kerajaan Gothic berdiri.
Perepecahan politik memperburuk keadaan
ekonomi masyarakat. Ketika islam masuk ke Spanyol , ekonomi masyarakat dalam
keadaan lumpuh. Padahal, sewaktu Spanyol berada di bawah pemerintahan Romawi,
berkat kesuburan tanahnya, pertanian maju pesat. Demikian juga pertambangan,
industri, dan perdagangan karena didukung oleh sarana transportasi yang baik. Akan
tetapi, setelah Spanyol berada di bawah kekuasaan kerajaan Goth, perekonomian
lumpuh dan kesejahteraan menurun. Hektaran tanha dibiarkan terlantar tanpa
digara, beberapa pabrik ditutup, dan antara satu daerah dengan daerah lain
sulit dilalui akibat jalan-jalan tidak mendapat perawatan.
Buruknya kondisi
sosial, ekonomi dan keagamaan tersebut terutama disebabkan oleh keadaan politik
yang kacau. Kondisi terburuk terjadi pada masa pemerintahan Raja Roderick, Raja
Goth terakhir yang dikalahkan Islam.
Awal kehancuran
kerajaan Goth adalah ketika Raja Roderick memindahkan ibu kota negaranya dari Seville
ke Toledo sementara Witiza, yang saat itu menjadi penguasa atas wilayah Toledo
diberhentikan begitu saja. Keadaan ini memancing amarah dari Oppas dan Achila,
kakak dan anak Witiza. Keduanya kemudian bangkit menghimpun kekuatan untuk
menjatuhkan Roderick. Mereka pergi ke Afrika Utara untuki bergabung dengan kaum
muslimin. Sementara itu, terjadi pula konflik antara Roderick dengan Ratu
Julian, mantan penguasa wilayah Septah. Julian juga bergabung dengan kaum
Muslimin di Afrika Utara dan mendukung usaha umat Islam untuk menguasai
Spanyol. Julian bahkan memberikan pinjaman empat buah kapal yang dipakai oleh
Tharif, Tariq, dan Musa.
Hal
menguntungkan tentara Islam lainnya adalah tentara Roderick yang terdiri dari
para budak yang tertindas tidak lagi mempunyai semangat perang. Selain itu,
orang Yahudi yang selam ini tertekan juga mengadakan persekutuan dan memberikan
bantuan bagi perjuangan kaum Muslimin.[6]
Adapun yang
dimaksud dengan faktor internal adalah suatu kondisi yang terdapat dalam tubuh
penguasa, tokoh-tokoh perjuangan, dan para prajurit Islam yang terlibat dalam
penaklukan wilayah Spanyol pada
khususnya. Para pemimpin adalah tokoh-tokoh yang kuat, tentaranya kompak,
berssatu, dan penuh percaya diri. Mereka pun cakap, berani, dan tabah dalam
menghadapi setiap persoalan. Yang tak kalah pentingnya adalah ajaran Islam yang
ditunjukan para tentara Islam, yaitu tolernsi, persaudaraan, dan tolong
menolong. Sikap toleransi agama dan persaudaraan yang terdapat dalam pribadi
kaum Muslimin itu menyebabkan penduduk Spanyol menyambut kehadiran Islam di
sana.
B.
Perkembangan Islam di
Spanyol
1.
Periode Pertama (711-755 M)
Pada periode ini, Spanyol berada di bawah pemerintahan
para wali yang diangkat oleh Khalifah Bani Umayah yan berpusat di Damaskus.
Pada periode ini stabilitas politik negeri Spanyol belum tercapai secara
sempurna, gangguan-gangguan masih terjadi, baik datang dari dalam maupun dari
luar. Gangguan dari dalam antara lain berupa perselisihan di antara elit
penguasa, terutama akibat perbedaan etnis dan golongan. Di samping itu,
terdapat perbedaan pandangan antar khalifah di Damaskus dan Gubernur Afrika
Utara yang berpusat di Kairawan. Masing-masing mengaku bahwa, merekalah yang
paling berhak menguasai daerah Spanyol ini. Oleh karena itu, terjadi dua puluh
kali pergantian wali (gubernur) Spanyol dalam jangak waktu yang amat singkat.
Perbedaan pandangan politik itu menyebabkan seringnya terjadi perang saudara.
Hal ini ada hubungannya dengan perbedaan etnis, terutama, anatar Barbar asal
Afrika Utara dan Arab.perbedaan etnis ini sering menimbulkan konflik politik
terutama ketika tidak ada figur yang tangguh. Itulah sebabnya di Spanyol pada
saat itu tidak ada gubernur yang ,mampumempertahankan kekuasaanya untuk jangka
waktu yang agak lama.
Gangguan dari luar datang dari sisa-sisamusuh Islam di
Spanyol yang bertempat tinggal di daerah-daerah pegunungan yang memang tidak
pernah tunduk kepada pemerintahan Islam.
Karena seringnya terjadi konflik internal dab
berperang menghadapi musuh dari luar, maka dalam priode ini Islam Spanyol belum
memasuki kegiatan pembangunan dibidang peradaban dan kebudayaan. Priode ini
berakhir dengan datangnya abd Al-rahman Al-Dakhil ke Spanyol pada tahun 138
H/755M).
2.
Priode Kedua (755-912M)
Pada periode ini, sepanyol berda dibawah pemerintahan seornag yang bergelar amir(anir
atau panglima) tetapi tidak tunduk kepada pusat pemerintahan islam yang ketika
itu dipegang oleh kholifah abbasiyah dibaghdat. Amir
pertama adalah Abdurrahman I, yang memasuki sepanyol tahun 138 H/755 M dan
diberi gelar al-dakhil(yang masuk kesepanyol). Dia adalah keturuna bani umayah yang berasal
lolos dari kejaran bani abbas ketika yang terskhir ini berhasil menaklukan bani
umayyah di damaskus. Selanjurny, ia berhasil menduirikan dinastis bani umayyah
di sepanyol. Penguasa-penguasa sepanyol di periode ini adalah abd al-rahman Al-dakhil
, hisyam I, hakam I, abd al-rohman al-ausath, muahammad ibn abd al
rohman,munzir ibn Muhammad, da Abdullah ibn muahmmad.
Pada
periode ini,umat Islam spanyol mulai memperoleh kemajuan- kemajuan,baik dalam
politik maupun dalam bidang peradaban.Abd Al-Rahman Al-Dakhil mendirikan masjid
Cordova dan sekolah-sekolah di kota-kota Spanyol.Hisyam di kenal berjasa dalam
menegakkan hukum Islam dan Hakam di kenal sebagai pembaharu dalam bidang
kemiliteran. Dialah yang memprakasai tentara bayaran di Spanyol. Sedangkan Abd
Al-Rahman Al-Ausath dikenal sebagai penguasa yang cinta ilmu Pemikiran filsafat
jjuga mulai masuk pada priode ini,terutama di zaman Abdurrahman Al-Ausath. IA
mengundang para ahli dari dunia Islam lainnya untuk dating ke spanyol sehingga
kegiatan ilmu pengetahuan di Spanyol mulai semarak.
Sekalipun
demikian, berbagai ancaman dan kerusuhan terjadi. Pada pertenhan abad ke-9
stabilitas nega terganggu dengan
munculny gerakan keristen panatik yang mencari kesyahidan (Martyrdom).
Namunngereza keristen lainny di seluruh sepanyol tidak menaruh simpati pada
gerakan itu, keran pemerintahan islam mengembangkan kebebasan beragama.panduduk
Keristen dipebolehkan memiliki peradialn sendiri berdaserkan hokum Keristen.
Perbedaan tidak dihalangi. Lebih dari itu,merka diizinkan mendirikan gereja
baru, biara-biara di samping rahib atau lainny. Meraka juga tidak dihalangi
bekerja sebagai pegawai pemerintahan
atau menjadi karyaean pada instansi militer.
Gangguan
politik yang paling serius pada periode ini dating dari umat islam sendiri.
Golongan pemberontak di Toledo pada tahun 825 M membentuk Negara kota yang
berlangsung selam 80 tahun. Di samping itu,sejumlah orang tidak puas
membangkitkan revolusi. Yang terpenting di antaranya adalah. Pemberontakan yang di pimpin oleh Hafshun dan anaknya yang
berpusat di pegunung dekat Malaga. Sementara itu perselisihan antara orang bar-bar dan
orang-orang Arab masih sering terjadi.
3. Periode Ketiga (912-1013 M)
Periode
iniberlangsung mulai dari pemerinta “raja-raja kelompok” yang dikenal denagn
sebutan Mulik Al-thawaif pada periode ini,sepanyol diperintah oleh penguasa
dengan gelar khalifah, penggunaan gelar kholifah tersebut bermula dari berita
yang sampai kepda Abdurrahman III, bahwa Al- Muktadir, Kholifah bani Abbas di
Baghdad meninggal dunia dibunuh,oleh penagwalny sendiri. Menurut
penilainy,keadaan ini menunjukkan bahwa suasana pemerinta abbasiyahsedang
berada dalam kemelud. Ia berpendapat bahwa saat ini merupakam saat yang paling
tepat untuk memakai gelar kholifah yang telah hilang dari kekuasaan Bani
Umayyah selama 150 tahunlebih. Karena itulah, gelar ini dipakay tahun 929 M. kholifah-kholifah
besar yang memerintah pada periode iniada tiga orang, yaitu Abd Al-Rohman
Al-Nasir (912-961 M), Hakam II (961-976 M),dan Hisyam II (976-1009 M).
Pada periode ini, umat islam sep[anyol mencapai puncak kemajuan
dan kejayaan, menyaingi kejayaan daulat Abbasiyah di Baghdad. Abd Al-Rahman
Al-Nasir mendirikan Unifersitas Cordova. Perpustakaanny memiliki koleksi
ratusan ribu buku. Hakam II juga seorang kolektor buku dan pendiri perpustakaan.
Pada masa ini, masyarakat dapat menikmati kesejahteraan dan kemakmuran.
Pembangunan kota berlangsung cepat.
Awal dari kehamcuran khilafah Bani Ummayah di sepanyol adalah
ketika Hisyam naik tahat dalam usia sebelas tahun.oleh kerena itu, kekuasaana
actual berda ditanagn pejabat. Pada tahun 981 M, khalifah menunjuk Ibn Abi’Amir
sebagai pemegang kekuasaan secara mutlak. Dia seorang yang ambisius yang
berhasil menancapakaan kekuasaannya dan melebarkan wilayah kekuasan islam
denagn menyingkitkan rekan-rekan dan saingan-saingany.atas
keberhasilan-keberhasilanny,ia mendapat gelar Al-manshur Billah. Ia wafat pada
tahun 1002 M dan digantikan oleh anakny Al-Muzaffar,yang masih dapat
mempertahankan keunggulan kerajaan.akan tetapi, setalah wafat pada tahun 1008 M.
ia digantikan oleh adiknya yang tidak memiliki kualitas bagi jabatan itu. Dalam
bebrapa tahun saja, Negara yang tadiny makmur dilanda kekacauan dan akhirny
kehancuran total. Pada tahun 1009 M khalifah mengundurkan diri. Beberapa orang
dicoba untuk menduduki jabatan itu tidak ada yang sanggup memperbaiki keadaan.
Akhirny, padatahun 1013 M, dewan mentri yang mememrintah Cordova mengahpusakan
jabatan kholifah. Ketika itu,sepanyol sudah pecah dalm banyak seakale Negara
kecil yang berpusat di kota-kota tertentu.
4. Periode keempat (1013-1086 M)
Pada
periode ini, Sepanyaol terpecah menjadi lebih dari tiga puluh Negara kecil
dibawah pemerintahan raja-raja golonganatau Al-Mulukuth-thawaif, yang berpusat
di suatu kota seperti Seville, Cordova, Toleo, dan sebagainya.yang terbesar
diantaranya adalah Abbadillah di Sevill.
Pada perioda ini umat islam
sepanyol kembali memasuki masa pertikaian intern. Ironisny, kalau terajdi
perang saudara, ada diantara pihak-pihak yang bertikai yang meminta bantuan
kepda raja-raja keristen.melihat kelemahan dan kekacauan yang menimpa keadaan
politik islam itu, untuk pertama kalinya. Orang-orang keristen pada periode ini
mulai mengambil inisatif penyerangan. Meskipun, kehidupan politik tidak
setabil, namun, kehidupan intelektual terus berkembang pada periode ini. Isatana-istana mendorong para serajan
dan sastrawan untuk mendapatkan perlindungan
dari satu istana keistana lain.
5. Periode kelima (1086-1248 M)
Pada
riode ini,sepanyol islam meskinpun masih tepecah dalam berapa Negara, tetapi
satu kekuatan yang dominan, yaitu kekuasaan dinasti murabithun (1086-1143 M)
dan dinsti muwahhidun (1146-1235 M). dinasti murabithun pada mulany adalah
sebuah gerakan agama yang didirikan oleh Yusuf
ibn Tasytin di Afrika Uatara. Pada tahun 10162M ia berhasil mendirikan
kerajaan yang berpusat di Marakesy. Ia masukm kesepanyol atas “undangan”
penguasa-penguasa islam disana yang telah memikul beban berat perjuangan
mempertahankan negri-nergriny dari
serangan-serangan orang keristen. Ia dan tentarany memasuki sepanyol pada tahun
1086 M dan berhasi mwengalahkan pasukan Castilia. Keran perpecahan raja-raja
muslim,Yusuf melangkah lebih jauh untuk menguasai sepanol dan ia berahil untuk
itu.akan tetai penguasa-penguasa setelah ibn Tasyfin adalah raja-raja yang
lemah. Pada tahun 1143 M,kekuasa dinasti berakhir, baik di Afrika Utara maupun
disepanyol dan digantikan oleh dinasti Muwahhidun. Pada masa dinasti
murabithun, Saragossa jatuh ditangan keristen, tepatny pada tahun 1118 M. di
sepanyol sendiri, sepeninggal dinasti ini, pada mulainy muncul kembali
dinasti-dinsi kecil, tetapi hanya berlangsung tiga tahun. Pada tahun 1146 M
penhguasa dinasi muwahhidun yang berpusat di Afrika Utara merebut daerah ini.
Muwahhidun didirikan oleh Muahmmad ibn Tumart(w. 1128). Dinasti ini datang
kesepanyol dibawah pimpinan Abd
Al-Mun’Im. antara tahun 1114 dan 1154 M, kota-kota muslim penting,
Cordova,Almeria dan Geranada, jatuh ke bawah kekuasaanya. Untuk jangka beberapa
dekat, dinasti in mengalami banyak kemajuaan.kekuatan-kekuatan Keristen dapat
dipukul mundur.akan tetapi,tidakm lama setelah itu,muwahhaidu menagalami
keambrukan. Pada ahun 1212 M, tentara Keristen memperoleh kemenangan besar di
Las Navas de Tolesa. Kekalahn-ekalahan yang dia alami muwahhaidun menyebabkan
penguasany memilih untuk meninggalkansepanayol dan kembali ke Afrika Utara
tahun 1235 M. keadaan sepanyol kembali
runyam,berada dibawah pengasa-penguasa kecil. Dalm kondisi demikian,umat islam
tidak mampu bertahan dari seranga-serangan keristen yang semakin besar.tahun
1238 M Cordova jatuh ditangan pengasa Keristen dan Saville jatuh tahun 1248
M.seluruh sepanyol kecuali Granadalepas dari kekuasaan islam.
6. Periode keenam (1248-1492 M)
Pada
priode ini, Islam hanya berkuasa di daerah Granada, di baawah dinasti Bani
Ahmar (1232-142). Peradaban kembali mengalami kemajuan seperti di zaman
Abdurrahman An-Nasir.Akan tetapi ,secara politik, dinasti ini hanya berkuasa d
wilayah yang kecil Kekuasan Islam yang merupakan pertahanan terakhir di Spanyol
ini berakhir,karena perselisihan orang-orang istana dalam memperebutkan
kekuasaan. Abu Abdullah Muhammad merasa tidak senang dengan ayahnya, karena
menunjuk anaknya yang lain sebagai penggantinya menjadi raja. Dia memberontak
dan berusaha merampas kekuasaan. Dalam pemberontakan itu,ayahnya terbunuh dan
di gantikan oleh Muhammad ibn Sa’ad. Abu Abdullah kemudian meminta bantuan
kepada Ferdenand dan Isabella untuk menjatuhkannya. Du pengusa Kristen ini
dapat mengalahkan penguasa yang sah dan Abu Abdullah naik tahta.
Tentu saja,Ferdenand dan Isabella yang mempersatukan dua
kerjaan besar Kristen melalui perkawinan itu tidak cukup merasa puas. Keduanya
ingin merebut kekuasaan terakhir umat Islamdi Spanyol. AbuAbdullah tidak kuasa
menahan serangan-serangan orang Kristen kepada Ferdenand dan Isabella, kemudian
hijrah ke Afrika Utara. Dengan demikian berakhirlah kekuasaan Islam di Spanyol
tahun 1492 M. Umat Islam setelah itu di hadapkan kepada dua pilihan, masuk
Kristen atau pergi dari Spanyol. Pada tahun 1609 M,boleh dikatakan tidak ada
lagi umat Islam didaerah ini.
C. KEMAJUAN PERADABAN
Dalam masa lebih dari tujuh
abad, kekuasaan islam disepanyol, umat islam telah mencapai kejayaannya disana.
Banyak prestasi yang mereka peroleh,bahkan,pengaruhny membawa eropa dan
kemudian dunia, kepada kemajuan yang lebih kompleks.
1. Kemajua intelektual
Sepanol
adalah Negara yang subur. Kesuburan itu mendatngan penghasilan ekinomi yang
tinggi dan pada gilirannya banayak menghasilakan pemikir.
Masyarakat
sepanyol islam merupakan masyarakat majemuk yang terdiri dari
ko,munitas-komunitas Arab(Utara dan Seletan), Al-Muwalladun(orang-orang
sepanyol yang masuk islam), barbar(umat islam yang berasal dari Afrika Utara),
Al-Shaqalibah(penduduk daerah antara konstantinopel dan Bulgaria yang menjadi
tawanan jeraman dan di jual kepada penguasa islam untuk dijadikan tentara
bayaran), Yahudi, Keristen muzareb ynagn berbudaya arab, dan keriste yang masih
menentang lkehadiran islam,suma komunitas itu,kecuali yang terakhir, member
saham intelektual terhadapnya terbentuknya lingkungan andalus yang melahirkan
kebangkitan ilmiah,satra,dan pembanguna fisikdi sepanyol.
a. Filsafat
Isalm
disepanyoal telah mencatat lembaran budaya yang sangat brilian dalam bentangan
sejarah islam. Ia berperan sebagai jembatan penyaebranag yang dilalui ilmu pengetehuan
Yunani Arab ke Eropa pada abad ke-12. Minat terhadap filsafat dan ilmu
pengetahuan mulaidikembangkan pada abadke-9 M,selam pemerintahan penguasa Bani
umayyah yang ke-5, Muahmmad ibn Abd Al-Rohman (832-886 M).
Tokoh
utam peratama dalam sejarah filsafat Arab Sepanyol adalah Abubakar Muahmmad ibn Al-Sayigh yang lebih dikenal
dengna ibn Bajjah. Dialahirkan di sragosa, ia pindah kesevilla dan Granada.
Meninggal karena keracunan di Fez tahun 1138 M dalm usai yang masih muda.
Seperti Al-Farobi dan ibn Sina di timur, Masalah yang dikemukakan bersifat
etisdan eskatologis.magnu opusnya adalah tadbir Al-Mtawahhid.
Tokoh
utama kedua adalah Abubakar ibn Thufail, penduduk asli Wadi asy,sebuah dusun
kecil disebelah timur Granada dan wafat pada usia lanjut tahun 1185 M. ia
iabanyak menulis masalah kedokteran, astronomi, dan filsafat. Karaya filsafatny
yang sanagt terkenal adalah Hay ibn Yaqzhan.
b. Sain
Ilmu-ilmu
kedokteran, Musik, Matematika, Astronomi, Kima dan lain-lain juga berkembang
denagn baik. Abbas ibn FArnas termasyhur dalam ilmu kimia dan astronomi. Ialah
orang pertama yang menemukan pembuatan kaca dari batu. Ibrohim ibn Yahya
Al-Naqqash terekenal dalam ilmu astronomi. Ia dapat menentukan waktu terjadiny
gerhana matahari dan menetukan berapa lamanya. Ia juag berahasil membuat teropong modern yang dapat menentukan jarak
antara tata surya dan bintang-bintang. Ahmad ibn Abas dari Cordova adalah ahli
dalm bidang obat-obatan. Umm Al-Hasan bint Abi ja’far dan saudara perempuan
Al-Hafiz adalah dua orang ahli kedokteran dari kalangan wanita.
c. Fiqih
Dalam
bidang fiqih,Sepanyol islam dikenal sebagai penganut mazhab maliki. Yang
memperkenalkan mazhab ini di sana adalah Ziyad ibn Abd Al-Rohman. Pekembangan
selanjutnya ditentukan oleh Yahya yang menjadi qadhi pada masa Hisyam ibn Abd
Al-Rahman. Ahli-ahli fiqih lainnya di antaranya adalah Abu bakar ibn
Al-Quthiyah, Munzir ibn Sa’id Al-Baluthi, dan ibn Hazm yang tekenal.
d. Musik dan Kesenian
Dalam
bidang musik dan seni suara,Sepanyol islam mencapai kecemerlangan dengan tokohnya
Al-Hasan ibn Nafi yang dijuluki Zaryab. Disetiap kali diselenggarakan pertemuan
dan jamuan, Zaryab selalu tampil mempetunjukan kebolehannya. Ia juga terkenal
sebagai pengubah lagu. Ilmu yang dimilikinya itu diturunkan pada anak-anaknya,
baik peria maupun wanita, dan kepada buda-budak, sehingga
kemasyhurannyatersebut luas.
e. Bahasa dan Sastra
Bahasa
Arab telah menjadi bahasa administrasi dalm pemerintahan islam sepanyol.hal itu
dapat diterima oleh orang-orang islam dan non islam. Bahkan, penduduk asli sepanyol
menomorduakan bahsa asli mereka. Mereka
juga banyak yang ahli dan mahir dalm bahasa Arab, baik keterampilan dalam
bicara maupun tat bahsa. Mereka itu antara lain: Ibn Sayyidih, ibn Malik
pengarang alfiyah, ibn Khuruf, Ibn Hajj, Abu Ali Al-Isybili, Abu Al-Hasan ibn
Usfur,dan Abu Hayyan Al-Gharnathi.
2. Kemegahan Pembangunan Fisik
Aspek-spek
pembangunan fisik yang dapat perhatian umat islamsangat banyak. Dalam
perdaganagan, jalan-jalan dan pasar-pasar dibangun. Bidang pertanian demikian
juga.sistem irigasi baru di perkenalkan kepda masyarakat sepanyol yang tidak
mengenal sebelumnya. Dam-dam, kanal-kanal, saluran sekunder, tersier, dan
jebatan-jembatan air didirikan tempat-tempat yang tinggi, dengna begitu, juga
mendapat jatah air.
Namun
demikian, pembangunan-pembangunan fisik yang demikianyang paling menonjol
adalah pembanguan gedung-gedung, seperti pembangun kota, istana , mesjid,
pemukimandan taman-taman. Diantara pembanguna yang paling megah adalah mesji
Cordova, kota Zahra, Ja’fariyah, di saragosa, tembok Toledo, isatan Al-Makmun,
mesjid Seville, dan istan Al-Hamra di Granada.
a. Cordova
Cordova
adalah ibu kota sepanyol sebelum islam, yang kemudian diambil alih oleh bani
Umayyah. Oleh penguasa muslim, kota ini dibangun diperindah. Jembatan besar
dibangun diatas sungai yang mengalir di tengah kota. Taman-taman dibangun untuk
menghiasi ibu kota sepanyol. Pohon-pohon dan bunga diimpor dari timur.
Diseputar ibu kota berdiri istana-istana yang megah yang semakin mempercantik
pemandangan, setiap istana dan taman di beri naman tersendiri dan
puncaknyaterpancang istana damsik. Di antara kebanggaaan kota Cordova lainny adalahmesjid Cordova.
b. Granada
Granada
adalah tempat pertahan terakhir umat islam di sepanyol, disan berkumpul
sisa-sis kekuatan arab dan pemikir islam. Posisi Cordova diambil alih oleh
Granadadi masa-masa akhir kekuasaan islam disepanyol Arsitektur-arsitekut
dibangunanny terkenal diseluruh eropa.isatana Al- HAmra yang indah dan megah
adalah pusat dan ketinggian arsitektur sepanol islam. Istanan itu dikelilingi
tsman- taman yang tidak kalah indahnya.
3. Fakto-faktor Pendukung Kemajuan
Sepanyol
isalm, kemajuan sangat ditentukan oleh adanay penguasa-penguasa yang kuat dan
berwibawa, yang mampu mempersatukan kekuatan- kekuatan umat islam, seperti Abd
Al-Rahman Al-Dakhili, Abd Al-Rahman Al- Wasithdan Abd Al-Rahman Al-Nashir.
Toleransi
bragama ditegakan oleh penguas para
penguasa terhdap penganut agama keristen dan yahudi,sehingga, mereka ikut berpartisipasi
mewujudkan beradaban arab isalam di sepanyol. Untuk orang keristen, sebagaman
juga orang-orang Yahudi, disediakan hakim khususyang menagani masalah
sesuaidenagn ajaran agamamerak masing-masing.
Masayarak
Sepanyol islam merupakan masyarakat majemuk terdiri berbagi komunitas, baik
agam maupun bangsa. Dengan ditegagakany toleransi Bergama, komunitas-komunitas
itu dapat bekerja samadan menyumbangkan kelebihannymasing-masing.
Peperpecah politik pada masa
Muluk Al-Thawa’if dan sesudahny tidak menyebabkan mundurnya perdaban. Masa itu,
bahakan, merupakan puncak kemajuan ilmu pengetahuan, kesenian, dan kebudayaan
sepanyol islam. Setiap dinasti(raja) di Malaga, Toledo,Sevilla, Granada, dan
lain-lain berusaha menayaingi Cordova. Kalau sebelumnya Cordova merupakan
satu-satuny pusat ilmu dan perdaban islam di sepanyol, Muluk Al-Thawa’if
berahasil mendirirkan pusat-pusat peradaban baru yang di antarany justru lebih
maju.
D. PENYEBAB KEMUNDURAN DAN KEHANCURAN
1. Konflik Islam dengan Keristen
Para
penguasa Muslim tidak melakukan islamisasi secara sempurna. Merak sudah merasa
puas denagn hanya menagih upeti dari kerajaan-kerajaan Keristen taklukanny dan
membiarkan mereka mempertahankan hokum dan adat mereka, termasuk posisi hirarki
tradisional, asal tidak ad perlawanan besenjata. Namun demikian, kehadiran arab
islamtelah memperkuat rasakebangsaan orang-orang Sepanyol Keristen. Hal iu
meneybabkan kehiduapn agama islamdi Sepanyol tidak pernah berhenti dari
pertentangan anatara Isalm dan Keristen. Pada abad ke-11 M umat keristen
memperoleh kemajuan pesat, seamentara umat islam sedang mengalami kemunduran.
2. Tidak Adanya Ideologi Pemersatu
Kalaudi
tempat-tempat lain, para mukholaf diperalkukan sebagai orang islam yang
sederajat, di sepanyol, sebagai mana politik yang dijalankan Bani Umayyah di
Damaskus, oaring-rang Ara tidak pernah meneriama orang-oarang peribumi.
Setidak-tidakny amapai kea bad ke-10 M mereak amsih member istilah ‘ibad dan
muwalladun pada para mukholaf itu, suatu ungkapan yang di nilai merendahkan.
Akibatny, kelompok-kelompok etnis non-Arab yang ada sering menggrgoti dan merusak perdamaian. Hal itu
mendatangkan damapak besar terhadap sosio-ekonomi negri tersebut. Hal ini
menunjukantiadak adanya ideologo yang dapat member makana persatuan disamping kurangnya figur yang dapat
personofikasi ideologi itu.
3. Kesulitan Ekonomi
Di
paruh kedua masa islam di sepanyol, para penguasa membangun kota dan
mengemabangkan ilmu pengetahuan dangan sangat “serius” sehingga lalai membina
perekonomian. Akibatany timbul kesulitan
ekonomi yang sangat memberatkan dan mempengaruhi kondisi politik dan
militer.
4. Tidak Jelasny sistem Peralihan dan Kekuasaan
Hal
ini menyebabkan perebutan kekuasaan di antara ahli warist.bahkan, karena inilah
kekuasaan Bani Umayyah runtuh dan Muluk Al-Tawa’if muncul. Granada yang merupakan pesat
kekuasaan islam terakhir di Sepanyol jatuh ke tangan Ferdinand dan Isabella, di
antaranya juga disebabkan permsalahan ini.
5. Keterpencilan
Sepanyol
islam merupakan terpencil dari dunia islam yang lain. Ia selalu berjuang sendirian, tanpa mendapat bantuan kecualidari
Afrika Utara. Dengan demikian tidak ada kekuatan alternative yang mampu
membendung kebangkitan Keristen di sana.
E. PENGARUH PERADABAN SEPANYOL ISLAM DI EROPA
Kemajuan Eropa yang terus berkembang hingga saat ini
banyak yang berhutang budi kepada khazanah ilmu pengeathuan islam yang
berkembang di periode kelasik. Memang banyak Saluranbagaiman perdaban islam
mempenagruhi Eropa, seperti sicilia dan perang salib, tetapi saluran yang
terpenting adalah Sepanyol Islam.
Sepanyol merupakan temapat yang paling utamabagi Eropa
menyerap peradaban islam, baik dalam bentuk hibungan politik, social, maupun
perekonomian, dan peradaban anatar Negara. Orang-orang Eropa menayaksikan kenaytaany
bahwa sepanyol berda dibawah kekuasan islam jauh meninggalakan Negara-negara
tetanggany Eropa,terutama dalam bidang pemikiran dan sains di bangunan fisik.
Yang terpenting diantanya adalah pemikiran ibn Rosyd (1120-1198 M). ia
melepaska belenggu taklid dan menagnjurka kebebasan berpikir. Ia mengulas
pemikiran Aristoteles dengan cara mengikat minat semua orang berpikiran bebas.
Ia menegedepankan sunnatullah menurut pengertian islam terhadap panatheisme dan
anthropomorphisme Keristen. Demikian besar pengaruhnya di Eropa, hingga di
Eropa timbul gerakan Averroeisme (Ibn Rusdy-isme) yang menuntut kebebsan
berpikir. Piahak gereja menolak pemikiran rasional yang dabawa gerakan
Averroeisme ini.
Berawal dari gerakan Averroeisme inilah di eropa
kemudian lahir raformasi pada abad ke-16 M dan rasionalisme pada abd ke-17 M.
buku-buku Ibn Rusdy dicetak di Vinesia tahun 1481, 1482, 1483, dan 1500 M.
bahkan, edisi lenkap pada tahun 1553 dan 1557 M. karya-karyanya huga
diterbitkan pada abd ke-16 M di Napoli, Bologna, Lyonms,dan Strasbourg, and di
awal abad ke-17 M di Jenewa.
Pengaruh peradaban islam, termasuk di dalamnyapemikiran
ibn Rosyd, ke Eropa yang bealajar di Unifersitas-unifersitas islam di sepanyol,
seperti Unifersitas Cordova, Seville, Malaga, Granada, dan Salamanca. Selama
bealajar di Sepanyol, merka aktif menerjemahkan buku-buku karya ilmuan-ilmuan
muslim. Pusat penrjemahan itu adalah di Toledo. Setelah pulang ke negerinya,
mereka mendirikan sekolah dan Unifersitas yang sama. Unifersitas pertama di
Eropa adalah Unifersitas Paris yang didirikan pada tahun 1231 M, tiaga
puluh tahun setalah wafatny ibn Rusyd.
Di akhir zaman pertengahan Eropa, baru berdiri 18 buah Unifersitas. Di dalam
unifersitas-unifersitas itu, ilmu yang merak peroleh dari
unifersitas-unifersitas isalm diajarkan, seperti ilmu kedikteran, ilmu pasti,
dan filsafat.pemikiran filsafat yang paling banyak dipelajari adalah pemikiran
Al-Farobi, ibn sina dan ibn Rusyd.
Penagruh ilmu pengetahuan islam atas Eropa sudah
berlangdung sejak abad ke-12 M itu menimbulkan gerakan kebangkitan kembali
(renaissance) pusak Yunani di Eropa pada abad ke-145 M. barkambangny pemikiran
Yunani di Eropa kali ini adalah melaluai terjemahan-terjemahan Arab yang di
pelajari dan kemudian di terjemahkan kembalike dalm bahasa latin.
Walaupun islam akhirnya terusir dari Negara sepanyol dengan cara yang
sangat kejam, tapi ia telah membidani gerakan-gerakn di Eropa. Gerakan- gerakan
itu adalah kebangkitan kembalikebudayaan Yuanani klsik (renaissance) pada abad
ke-14 M yang bermula di italia, gerakan reforamsi pada abad ke-17 M. dan
pencerahaan (Aufklarung) abad ke-18 M.
[1] Effat Al-Sharqawi, Filsafat kebudayaan Islam, (Bandung:
Pustaka, 1986), hlm. 5.
[2] Badri Yatim, Sejarah Peradaban islam, (jakarta:PT.
Raja Grafindo Persada), hlm. 87.
[3] A.
Syalabi, Sejarah dan Kebudayan islam, jilid 2, (Jakarta: Pustaka
Alhusna, 1983, cetakan pertama), hlm. 154.
[4] Ibid,
hlm. 158
[5]
A. Syalabi, op. cit. hlm. 161.
[6] A.
Syalabi, op, cit., hlm. 158.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar